![]() |
Para Pendiri dan Penggerak Recehan untuk Indonesia. /Foto: Etty Soefiany Widiana |
Tunggu, jangan salah paham dulu. Biaya operasional yang dimaksud di sini ialah biaya yang digunakan oleh anggota komunitas untuk biaya operasionalnya pribadi, misalnya, makannya, merokoknya, minumnya, ongkos dari rumah ke lokasi acara, dan bahkan uang saku, pada saat mengelola atau menyampaikan sedekah tersebut. Itu maksudnya.
Penandatanganan Sertifikat Peresmian Recehan untuk Indonesia. /Foto: Thamrin Mahesarani |
Sedekah Jalanan, sarapan untuk penyapu jalan. /Foto: Thamrin Mahesarani |
Recehan untuk Indonesia namanya...
Makan siang buat keluarga pengemis Jumat. /Foto: Thamrin Mahesarani |
Jatah makan siang buat penjual buah keliling. /Foto: Thamrin Mahesarani |
Dewi, dhuafa dari Bojong Gede, minta bantuan pelunasan biaya melahirkan. /Foto: Thamrin Mahesarani |
Baksos Korban Bencana Banjir di Condet, Cililitan Kecil, 2013. /Foto: Thamrin Mahesarani |
Sebagai komunitas gerakan moral, tentu saja Recehan untuk Indonesia punya banyak program bakti sosial yang siap dilaksanakan. Namun karena semua penggerak komunitas ini adalah orang-orang yang punya pekerjaan tetap, dan masih makan gaji, maka kegiatannya pun diatur supaya tidak berbenturan dengan aktivitas cari nafkah mereka. Makanya, kegiatan komunitas ini kebanyakan dilakukan pada hari libur atau seusai jam kerja.
Makan malam buat para penggali kabel. /Foto: Thamrin Mahesarani |
Di sinilah para penggali kabel itu bermalam. /Foto: Thamrin Mahesarani |
Sedekah Jalanan, makan malam buat penggali kabel. /Foto: Thamrin Mahesarani |
Baksos Korban Bencana Banjir Kebon Baru, 2013. /Foto: Thamrin Mahesarani |
Mencatat data Ela untuk dibantu carikan donatur. /Foto: Thamrin Mahesarani |
Ingin bersedekah dengan recehan tapi tak tahu caranya? Sebenarnya mudah saja. Kumpulkan uang recehan yang Anda miliki di suatu wadah atau celengan, sampai terkumpul cukup banyak. Bila sudah banyak atau penuh celengannya, dan Anda tinggal di Jakarta, Anda bisa menyampaikan langsung kepada penggerak komunitas ini, atau mengundangnya untuk bertemu di suatu tempat.
Menyampaikan sumbangan donatur untuk anak-anak Ela. /Foto: Thamrin Mahesarani |
Bekerjasama dengan relawan Kementerian Sosial. /Foto: Thamrin Mahesarani |
Bekerjasama dengan Yayasan Sayap Ibu Cabang Bintaro. /Foto: Thamrin Mahesarani |
![]() |
Di bawah guyuran hujan dini hari, bantuan untuk korban banjir di Bukit Duri Tanjakan disampaikan, 2014. /Foto: Thamrin Mahesarani |
![]() |
Menyalurkan bantuan ke tempat pengungsian korban banjir di Kampung Melayu Kecil, 2014. /Foto: Thamrin Mahesarani |
Kumpulkan uang receh dalam wadah, dan tukarkan setelah banyak. /Foto: Thamrin Mahesarani |
Dengan uang recehan, mari kita hidupkan kembali semangat bergotong royong dalam pribadi dan kehidupan bangsa kita.
Menyiapkan nasi bungkus buat korban banjir Gudang Peluru, Tebet, dan Jalan Kemuning, Pejaten Timur, 2014. /Foto: Thamrin Mahesarani |
Tim pelaksana Baksos Korban Bencana Banjir, dibantu adik kelas dari alumni SMAN 79. /Foto: Thamrin Mahesarani |
Selesai membuatkan nasi bungkus untuk korban banjir, cari makan malam nasi kucing di angkringan. /Foto: Thamrin Mahesarani |
Hidangan dan lilin peringatan ulang tahun pertama Recehan untuk Indonesia, 2 Desember 2013. /Foto: Thamrin Mahesarani |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar