Selasa, 27 Mei 2014

Berbagi dengan Hati (10)

ALLAH mengingatkan kepada komunitas gerakan moral "Recehan untuk Indonesia" bahwa setiap rencana adalah Allah yang menentukan perwujudannya. Ini berkaitan dengan dua rencana yang ingin diwujudkan oleh Penggagas, Pendiri, dan Penggerak Recehan untuk Indonesia, yang juga Tim Inti dari Komunitas Alumni SLTA DKI Jakarta. Yang pertama, yaitu rencana pelaksanaan kegiatan Lomba Gerak Jalan Beregu Tingkat SLTA Se-DKI Jakarta, yang telah ditetapkan pada hari Minggu tanggal 25 Mei 2014, yang diselenggarakan oleh Komunitas Alumni SLTA DKI Jakarta.

Minggu, 25 Mei 2014

Yang Pergi Mendahului Kami....

Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun....
Telah berpulang ke haribaan yang Maha Cinta, Allah SWT, pada hari Sabtu petang, 24 Mei 2014, pada pukul 19.39, Hajah Rachmi Afianty binti Abdurahman Daud, salah seorang dari 9 penggagas, pendiri, dan penggerak komunitas gerakan moral - Recehan untuk Indonesia. Dia adalah salah satu penggerak yang paling aktif mengajak teman, sahabat, dan kerabat untuk ikut andil dalam kegiatan menyantuni anak yatim, piatu, dan dhuafa, yang diselenggarakan oleh Recehan untuk Indonesia beberapa bulan terakhir ini. Oleh karena itu, sahabat-sahabatnya di dalam komunitas itu memintakan maaf, apabila ada di antara donatur yang merasa kurang berkenan dengan apa yang telah disampaikan atau dilakukan oleh Almarhumah. Bagaimana pun, Almarhumah membawa tujuan yang baik. "Tolong dimaafkan...," ucap Justina, yang sahabat Amarhumah dan teman satu SMA-nya, mewakili yang lain, sambil berurai airmata.

Minggu, 18 Mei 2014

Berbagi dengan Hati (9)

MANUSIA berencana, Tuhanlah yang memastikan terlaksana tidaknya. Begitu pula yang terjadi dalam kegiatan penyampaian amanat santunan buat anak yatim, yang diselenggarakan oleh komunitas gerakan moral - Recehan untuk Indonesia, pada hari Minggu, 18 Mei 2014, silam. Anak-anak yang telah dijadualkan akan disantuni pada hari itu, terpaksa batal datang karena pendampingnya mendadak mendapat tugas ke Yogyakarta. Dan kabar tersebut datang pada pukul 22. Bayangkan, menjelang tengah malam dan harus mendapatkan 10 anak yatim untuk acara santunan besok siang. Maka, pilihan satu-satunya adalah menghubungi orang-orang yang dianggap bisa membantu mencarikan anak yatim itu.

Minggu, 11 Mei 2014

Berbagi dengan Hati (8)

Bermain bersama anak yatim, menghitung kacang hijau.
MELAMPAUI 7 kali penyelenggaraan santunan buat anak yatim, piatu, dan dhuafa, para penggerak Recehan untuk Indonesia mulai menemukan arah dan tujuan dari kegiatan sosial ini. Hal itu setelah mereka melihat kenyataan bahwa sebagian anak-anak malang itu berada dalam ambang bahaya. Contoh nyata adalah kakak beradik Ana dan Ijul, yang saat ini hanya diasuh oleh neneknya yang sudah sangat tua.

Minggu, 04 Mei 2014

Berbagi dengan Hati (7)

PERNAHKAH Anda membayangkan: Seandainya saya tidak punya ayah sejak kecil, atau bahkan tak punya ayah-ibu sejak kanak-kanak? Pernahkah? Sekali saja, pernahkah? Mungkin tidak pernah. Siapa pula yang mau membayangkan dirinya dalam keadaan yang demikian menyedihkan? Itulah salah satu alasan yang paling layak untuk kita bersyukur atas nasib kita yang baik, atas takdir Tuhan yang tak memberatkan jalan hidup kita. Dan jika sekali saja Anda mau datang ke acara Recehan untuk Indonesia, dan berinteraksi dengan anak-anak yatim, piatu, dan dhuafa, Anda pasti akan mengerti betapa hidup ini, atas kehendak Tuhan, amat pemurah kepada Anda.